Persahabatan tiga ABG gay - 20

1 comments

Temukan kami di Facebook
Sekitar dua menit saja Johan melakukan hal tersebut, karena dengan posisi tubuh yang ditindih Iwan, ia merasa kurang leluasa menggempur lobang pantat seksi itu. Kemudian, tanpa melepaskan kontolnya dari sekapan pantat Iwan, Johan menggulingkan badannya, sehingga kini ia berada dalam posisi miring rapat dengan tubuh mulus Iwan. Dalam posisi miring itu, Johan kemudian melanjutkan gempuran batang kejantannya pada liang anus Iwan. Ternyata dalam posisi itu kenikmatan yang dirasakannya semakin hebat.
Kontolnya semakin terasa kuat bergesekan dengan dinding anus Iwan yang semakin basah dan lembab karena lendir pre cum yang semakin deras mengalir dari penisnya. Hal yang sama ternyata juga dirasakan Iwan. Posisi itu membuat penis Johan semakin sering menyentuh dan menekan prostatnya. Karena itu, mulut Iwan semakin keras mendesah, merintih dan mengerang panjang karena kenikmatan yang dirasakan semakin menjadi-jadi.
"Oh.. ah.. uh.. akh.. Jo, enak sekali rasanya, terus Jo, teruuss.. Teruss.. kan sodok lebih dalam lagi. Jo.. Akh.. lebih cepat lagi Jo.." ucap Iwan sembari turut menggoyang-goyangkan pantatnya mengimbangi kenikmatan yang diberikan Johan.
Desahan dan rintihan manja Iwan itu makin membuat Johan bernafsu. Ia semakin gemas melihat kemolekan tubuh Iwan. Nafsu Johan makin memuncak ketika Iwan berinisiatif mengangkat kaki kanannya sehingga ia kini dalam posisi miring sambil mengangkangkan paha kanannya lebar-lebar ke udara. Posisi itu membuat kontol Johan makin mudah bergerak keluar masuk liang anus Iwan, dan Johan juga semakin mudah menggempur pantat seksi itu. Posisi Iwan yang mengangkang dalam keadaan tubuh miring itu juga memancing birahi Tomi.
Kontol Iwan yang terlihat ngaceng menggelantung terayun-ayun seirama gerakan pantat Iwan serta sodokan kontol Johan membuat Tomi kembali bernafsu. Pelan-pelan kontolnya yang tadi sempat lemas, kini sudah kembali berdiri tegak. Kontol dan nafsu Tomi semakin membara ketika Tomi melihat dari celah sempit batang penis Iwan melelehkan lendir bening dan membuat basah batang penis itu. Tanpa menunggu lebih lama, Tomi beringsut mendekati selangkangan Iwan, dan mulutnya langsung menyerbut penis yang sudah basah bagian kepalanya.
Rupanya dalam posisi kaki kanan yang mengangkang lebar ke atas itu membuat Iwan tidak bisa lagi mengocok batang penisnya. Sebab tangan kanannya kini sibuk menahan paha kanannya agar tetap dapat mengangkang lebar-lebar. Sementara tangan kirinya menopang kepalanya. Karena itu kehadiran mulut Tomi yang haus kontol pada batang penisnya itu sungguh membuatnya gembira. Dengan demikian mulut dan lidah binal Tomi segera menggantikan gerakan tangan kanan Iwan mengocok batang penis yang Indah dan gagah itu.
Dengan cepat mulut Tomi segera mengulum dan mengisap batang penis Iwan. Lidah Tomi dengan liar menjilati setiap tetes pre cum asin dan gurih itu hingga tandas. Jilatan lidah Tomi pada batang dan kepala penis Iwan kembali menghadirkan kombinasi sensasi kenikmatan seks pada diri Iwan. Dari belakang pantatnya disodok terus menerus oleh batang kontol Johan, sedangkan dari depan kontolnya dilumat dan dikulum serta dihisap habis-habisan oleh mulut Tomi. Maka mulut Iwan pun semakin liar mengerang dan mendesah tak henti-hentinya.
Tetapi beberapa saat kemudian Iwan tidak dapat mengerang dan mendesah lagi, apalagi merintih dengan irama penuh birahi. Sebab tanpa menunggu terlalu lama, mulut Iwan sudah disumpal oleh batang kontol Tomi yang sudah ngaceng total. Sekarang Iwan dan Tomi sudah dalam posisi 69 dengan tubuh miring. Dua cowok seksi dan cakep itu masing-masing sudah disibukkan dengan kegiatan mengisap, mengulum, dan menjilati batang kontol yang segar dan hangat. Mereka sibuk saling menggerakkan kepalanya maju mundur sehingga kontol yang ada dalam hisapan mereka masing-masing bergerak keluar masuk mulut menghadirkan gesekan-gesekan dan kocokan yang sungguh nikmat.
Johan yang menggenjot anus Iwan dari belakang terus bersemangat memacu birahinya untuk mencapai puncak kepuasan. Mulutnya terus mendesah-desah menahan kenikmatan tiada tara yang dirasakannya. Johan benar-benar gemas menikmati kemulusan dan kenikmatan serta kehangatan tubuh Iwan. Begitu gemasnya, sampai Johan tak tahan untuk menggigit lembut tengkuk, leher, dan bahu Iwan hingga meninggalkan bercak-bercak merah pada bekas gigitannya itu. Gigitan itu ternyata malah memacu birahi Iwan. Sambil mengulum dan menghisap penis Tomi, Iwan mengerang-ngerang lirih, sementara Johan sambil mendesah lirih sekali-sekali menjilati telinga Iwan.
Tiga remaja gay itu semakin asik dengan permainan sex yang mereka lakoni tanpa mempedulikan jarum jam yang kini sudah menunjukkan pukul 9 malam. Sudah lebih dari 2 jam mereka saling memacu birahi, menimba kenikmatan demi kenikmatan sex yang benar-benar memabukkan. Suasana kamar tidur Johan semakin panas oleh desahan, rintihan dan lenguhan penuh nada birahi. Tempat tidur Johan juga semakin acak-acakan karena geliatan dan gerakan-gerakan penuh erotis tiga cowok seksi itu. Sekitar lima menit mereka bertiga memompa birahi itu, kemudian Johan tanpa mencabut kontolnya dari liang anus Iwan berinisiatif merubah posisi sex. Ia menyadari posisi itu membuat tenaga Iwan dan dirinya lebih cepat terkuras. Apalagi ia melihat Iwan mulai kelelahan menahan paha kanannya untuk terus mengangkang.
Dengan gerakan pelan ia mendorong tubuh Iwan sehingga Iwan dalam posisi tengkurap dan ia berada di atas tubuh Iwan juga dengan posisi tengkurap. Posisi itu membuat Tomi dan Iwan tidak mungkin lagi melanjutkan aktivitas oral sexnya, padahal mereka belum puas untuk saling menjilat dan menghisap kontol. Karena itu kemudian Tomi meminta agar Johan dan Iwan melanjutkan aksi fucking itu dengan posisi doggy style. Tentu saja Johan dan Iwan tidak menolak permintaan itu, dan lagi-lagi tanpa melepaskan kontolnya dari sekapan kehangatan liang anus Iwan, Johan menarik pinggul Iwan ke arah belakang dengan hati-hati agar kontolnya tidak terlepas dari anus Iwan.
Sambil bertumpu pada lututnya, kini Johan sudah berada dalam posisi menggempur liang anus Iwan dari belakang. Sedangkan Iwan dalam posisi menungging mulai menggerakkan-gerakkan pinggulnya maju mundur sehingga pelan-pelan kontol Johan tampak bergerak keluar masuk anusnya. Sementara dengan gerakan seperti itu, dua buah pelir Iwan dengan batang kejantanannya yang tetap ngaceng keras itu tampak terayun-ayun menggemaskan. Batang kontol yang gagah dengan dua buah zakarnya yang ranum itu tentu saja memancing minat Tomi untuk kembali mengulum dan menjilatinya.
Ternyata perubahan posisi itu belum selesai. Belum lama Iwan menggerakkan pinggulnya maju mundur, Johan kembali menarik pinggul itu ke arah belakang, sementara ia sendiri terus beringsut mundur pelan-pelan, sampai ia berada di pinggiran tempat tidur, kemudian ia turun dan kini berada dalam posisi berdiri dan Iwan masih tetap menungging di pinggiran tempat tidur. Dengan posisi itu, Johan kemudian sambil berdiri mulai kembali menggerak-gerakan pinggulnya maju mundur sehingga kontolnya kembali bergerak keluar masuk memompa liang anus Iwan. Posisi doggy style sambil berdiri membuatnya lebih mudah dan bebas bergerak mengayuh kenikmatan-demi kenikmatan sex yang diimbangi dengan goyangan pinggul Iwan yang sekali-sekali memutar-mutar sehingga Johan merasakan penisnya seolah dipilin-pilin oleh mulut ompong yang hangat.
Gerakan dua cowok cakep itu sungguh mengasikkan. Buah pelir dan penis Iwan terus terayun-ayun bebas seolah meminta perhatian dari mulut Tomi. Sementara Iwan dan Johan sudah kembali terseret arus penuh kenikmatan sex yang sungguh menyenangkan itu. Tentu saja melihat ayunan buah pelir dan batang kontol Iwan, Tomi tidak dapat menahan diri lebih lama. Ia segera kembali berbaring menyusup di bawah tubuh mulus Iwan. Dengan cepat mulut Tomi yang haus kontol segera melahap penis Iwan yang masih tergantung setengah ngaceng sambil terayun-ayun seirama gerakan pinggulnya yang maju mundur akibat gempuran kontol Johan pada liang anusnya.
Dalam posisi itu, Iwan benar-benar merasakan kenikmatan sex yang sangat sempurna. Setiap sodokan batang kontol Johan sangat terasa nikmat setiap kali menyentuh prostat Iwan. Posisi itu memudahkan Johan menancapkan batang kontolnya secara maksimal, hingga kontolnya tertancap seluruhnya hingga pangkalnya ke dalam liang anus Iwan. Karena itu pula, ujung kontol Johan semakin mudah dan sering menekan prostat Iwan, sehingga Iwan merasakan kenikmatan yang makin memuncak. Sementara itu, batang kontolnya sendiri terus menerus dihisap dan dikulum serta dikocok oleh mulut Tomi, makin menyempurnakan setiap detik kenikmatan yang mengaliri sekujur saraf pada tubuhnya.
"Akh.. akh, oughh.. ahh.. ohh.. enakk! Terus, terus.. tekan lebih keras lagi Jo.. Akh.. kocok lagi kontolku Tom" rintih Iwan disertai desahan penuh nada erotis, diselingi perintah-perintah erotis yang menandakan Iwan semakin jauh terlena oleh kenikmatan sex yang menjalari tubuhnya.
Tomi semakin bersemangat menyedot dan mengocok kontol Iwan sembari tangannya sesekali meremas-remas lembut dua buah pelir Iwan yang menggantung ranum di atas hidungnya. Sesekali jemari Tomi tampak usil menggelitik kulit antara buah pelir dengan lubang pantat Iwan. Gelitikan itu makin menambah rangsangan sex yang dirasakan Iwan, dan rangsangan itu semakin memuncak ketika jari telunjuk Tomi ikut-ikutan menyusup ke celah sempit yang masih tersisa pada liang anus Iwan. Padahal dalam liang anus itu sudah bersarang kontol Johan yang sangat besar dan sibuk mengaduk-aduk liang anus Iwan. Jemari Tomi semakin nakal dan liar.
Puas ikut menyusup ke dalam liang anus Iwan, jemari Tomi kemudian berpindah meraba-raba selangkangan sekitar buah pelir Johan yang sedang sibuk menggenjot liang pantat Iwan. Dan jemari Tomi semakin bergerak liar, ketiga dengan reflek Johan memberikan ruang lebih bebas bagi jemari Tomi dengan mengangkangkan kaki kanannya. Johan mengangkat kaki kanannya dan menumpukan pada pinggiran tempat tidur. Dengan posisi itu, jemari Tomi lebih mudah mengelus-elus dan meremas-remas lembut kedua buah pelir Johan di sela goyangan-goyangan erotis pinggul Johan yang tetap sibuk menggenjot pantat Iwan.
Setelah puas meremas-remas dan mengelus-elus buah pelir Johan, jemari tangan kanan Tomi pun bergerak meraba-raba celah pantat Johan. Dengan cepat jemari Tomi menemukan bibir anus Johan yang masih perawan itu. Jemari itu kemudian menggelitik bibir anus Johan yang masih tertutup rapat dan dengan cepat gelitikan itu mendapat respon dari Johan. Johan merasakan rasa geli dan nikmat pada bibir anusnya. Ia merasakan gelitikan itu sungguh nikmat dan menambah rangsangan serta gairah birahi pada dirinya. Belum pernah Johan merasakan gelitikan yang sungguh nikmat seperti itu. Dan birahinya semakin memuncak akibat tambahan rangsangan yang sangat nikmat itu. Tomi pun makin semangat menggelitik bibir anus Johan.
Setelah sempat membasahi jari telunjuknya dengan ludahnya, Tomi kembali menggelitik bibir anus Johan. Ludah yang membasahi jemarinya memudahkannya untuk menggelitik bibir anus yang perawan itu. Bahkan ujung jari telunjuknya sempat menyusup ke celah bibir anus Johan dan sempat membuka keperawanan anus itu untuk beberapa saat. Desakan lembut jemari Tomi pada permukaan anusnya, membuat konsentrasi Johan terganggu untuk sesaat. Johan sempat menghentikan goyangan pinggulnya menggempur liang anus Iwan, untuk memberikan kesempatan jemari Tomi menggelitik dan menyusup ke liang anusnya.
Bersambung . . . .





Komentar

1 Komentar untuk "Persahabatan tiga ABG gay - 20"

Anonim mengatakan...
3 Mei 2012 pukul 07.56

ini crita kapan sihh tamatnyaaaa????? hadeeuuuhh hayoo we terus bersambung!!!!. bosenin bgt!!

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald