Persahabatan tiga ABG gay - 19

0 comments

Temukan kami di Facebook
Kenikmatan yang tak kalah hebatnya juga menjalari sekujur tubuh Tomi yang terus menerus menggenjot batang kejantanan Johan dengan anusnya. Tomi merasakan anusnya disodok-sodok dengan penuh nikmat. Apalagi ketika kepala penis Johan menyentuh dan menekan prostatnya, serta merta Tomi merasakan gejala hendak mencapai orgasme dan ejakulasi. Karena itu, ketika ujung kontol Johan menyentuh prostatnya, maka Tomi pun reflek menekankan kuat-kuat pantatnya, sehingga seluruh batang penis sepanjang 17,5 Cm itu tertancam seluruhnya dan ujungnya menekan dengan kuat prostatnya.
Hasilnya memang sungguh nikmat dan luar biasa. Mata Tomi sampai terpejam rapat dan tubuhnya meregang karena menahan kenikmatan yang begitu hebat yang mengaliri syaraf pada badannya. Pada saat itu, dari celah pada kepala penisnya melelehkan air mani segar berwarna putih kental. Cukup banyak lelehan pejunya itu, sampai ada beberapa tetes yang jatuh di perut putih mulus Johan. Johan merasakan ada cairan hangat yang menetes pada perutnya. Dan dengan cepat mata Johan mendapati Tomi telah mengalami separuh ejakulasi hanya gara-gara sodokan kontolnya.
Dengan cepat jari telunjuk tangan kanan Johan meraih tetesan air mani itu dan kemudian ia menjilati telunjuknya yang belepotan peju segar itu. Setelah itu, Johan segera mengocok kontol Tomi yang semakin ngaceng keras. Kocokan itu segera mengalirkan sensasi kenikmatan pada diri Tomi. Tomi pun semakin jauh tenggelam dalam pusaran arus birahi menuju puncak kenikmatan pesta anal sex malam itu.
"Oughh.. Akh.. aahh.. Yaahh.. terus kocok terus kontolku Joohh.. haann sayang.. akhh enak sekali, lebih cepat Jo.. Akkuu mau kell.. lluuaarr! ahh" desah Tomi terbata-bata menikmati gempuran kombinasi kenikmatan antara gesekan dinding anusnya dengan batang kontol Johan, serta kenikmatan kocokan tangan Johan pada batang kontolnya.
Johan segera tanggap dengan kondisi Tomi yang sedang berada pada detik-detik terakhir menjelang orgasme. Dengan segera Johan mempercepat kocokan tangan kanannya pada batang kontol yang gagah itu, seirama dengan gerakan pinggul Tomi yang bergerak naik turun semakin cepat pula. Sementara Iwan pun tak mau kalah beraksi memberikan tambahan kenikmatan pada Tomi. Ia segera melepaskan batang kemaluannya dari sekapan mulut seksi Tomi, karena Tomi sendiri memang sedang sibuk konsentrasi merasakan detik-detik menuju puncak kenikmatannya yang semakin dekat, sehingga ia tidak dapat terlalu konsentrasi mengisap kontol Iwan.
Maka Iwan segera berlutut di samping Tomi dan mulutnya menyambar bibir sensual Tomi. Segera saja Iwan dan Tomi kembali terlibat french kiss yang sungguh menggairahkan. Tangan kanan Iwan memilin-milin puting susu Tomi, sementara tangan kirinya sibuk mengocok batang penisnya sendiri. Beberapa saat tiga remaja gay itu terlibat dalam hubungan sex dengan posisi tersebut, kemudian mulut Iwan pindah ke puting kanan Tomi dan segera mengisap serta menggelitik puting susu yang kemerahan itu. Hisapan mulut serta gelitikan lidah Iwan yang liar membuat sensasi kenikmatan birahi yang dirasakan Tomi semakin memuncak. Dan akibatnya, tidak lama kemudian, tiba-tiba mulut Tomi mendesah panjang diiringi erangan keras pertanda ia telah benar-benar mencapai puncak kenikmatan sex bertiga itu.
"Aakkhh.. aku keluar sekaaraanngg aahh.. ahh.. Ahh.. aahh" Iwan mengerang keras menumpahkan semua gejolak birahinya.
Tepat saat erangan panjang dari mulutnya itu, dengan cepat dari celah sempit pada kepala penisnya menyemburkan air maninya dengan deras dan keras. Begitu kerasnya semburan sperma segar dan kental itu, sampai-sampai semburan pertamanya langsung mengenai wajah Johan yang sedang terlentang memberikan genjotan penuh gairah pada pantat Tomi. Melihat semburan peju yang terbuang sia-sia itu, Iwan pun merasa sayang. Ia segera melepaskan hisapan mulut dan gelitikan lidahnya pada puting susu Tomi. Mulutnya segera menyambar batang kontol Tomi yang sedang memancarkan air mani segar dalam kocokan-kocokan cepat tangan Johan. Tepat pada semburan air mani yang ketiga, mulut Iwan segera menggantikan peranan tangan Johan mengocok kontol itu disertai dengan hisapan-hisapan ganas. Alhasil, seluruh peju Tomi yang menyembur dengan deras langsung tertampung dalam rongga mulut Iwan.
Iwan yang memang sedang kehausan tidak menyia-nyiakan setiap tetes air mani Tomi yang memenuhi rongga mulutnya. Ia segera mereguk kesegaran sperma hangat Tomi dengan sangat lahap, seperti tidak pernah minum selama berhari-hari. Setiap semburan sperma Tomi yang terasa sangat gurih itu segera ditelannya dan langsung memberikan kesegaran pada tenggorokannya. Setiap kali peju segar Tomi menyembur, selalu disertai dengan hentakan lembut pada batang kontol itu dan erangan penuh kenikmatan dari mulut Tomi, menandakan ia memang benar-benar sedang menikmati puncak orgasmenya. Disertai oleh hentakan-hentakan pinggul dan selangkangannya, Tomi menghabiskan seluruh sensasi kenikmatan homosex itu hingga ia merasa lemas kelelahan.
Erangan dan desahan erotis dari mulutnya semakin lemah, dan batang penisnya yang semula tampak berdiri keras dan tegak memuntahkan peju berkali-kali masih dalam sekapan mulut Iwan. Iwan sendiri belum puas menyedot dan mengulum batang penis yang kini terasa gurih dan licin oleh air mani. Meskipun Iwan sempat menghitung terjadi delapan kali semburan dahsyat air mani Tomi dalam mulutnya, namun ia tampak tidak rela menyia-nyiakan setiap tetes air mani yang masih tersisa di celah pada kepala penis yang memerah itu. Lidahnya segera menggelitik kepala penis Tomi, sampai pemiliknya merasakan geli dan ngilu seperti yang dirasakannya tadi.
"Akh.. Thanks Jo, Wan, kalian sungguh hebat telah memberikan semua kenikmatan ini padaku. Aku puas sekali dan benar-benar ketagihan" ujar Tomi dengan senyum penuh rasa puas sambil agak terengah-engah.
"Iya Tom pejumu juga sangat segar dan gurih. Aku mau lagi ya nanti" sahut Iwan sambil memeluk tubuh mulus Tomi yang basah oleh keringat birahi. Iwan kemudian menjilati hingga habis semua air mani Tomi yang sempat tercecer di wajah, dada, dan perut Johan saat semburan pertama dan kedua.
"Ya.. tapi ntar aja dong aku masih capek dan lemas nih" jawab Tomi yang kali benar-benar merasa lelah dan lemas setelah mencapai orgasme yang keempatkalinya hanya dalam waktu kurang dari 5 jam.
Dengan pelan, Tomi merebahkan badannya menindah tubuh Johan yang masih terbaring. Pelan-pelan, Tomi melepaskan kontol Johan yang benar-benar perkasa itu. Kontol Johan ternyata masih ngaceng dan sangat keras. Begitu terlepas dari sekapan liang anus Tomi yang hangat dan basah, batang penis sepanjang 17,5 cm itu langsung berdiri bebas mengacung dengan gagah, seolah menantang birahi kedua mitra sexnya. Sementara Iwan yang masih dalam kondisi tanggung tampak tak mau terlalu lama membiarkan tantangan sex itu. Ia pun segera mengambil alih posisi Tomi yang kini sudah berbaring di lemas di samping Johan.
Iwan segera berjongkok tepat di atas pinggul dan selangkangan Johan, namun dalam posisi yang membelakangi wajah Johan. Dengan cepat, tangannya meraih batang kontol Johan yang masih ngaceng dan dengan cepat pula ia menyelipkan batang kontol yang panjang dan besar itu dicelah pantatnya, untuk kemudian mengarahkan kepala batang kontol itu tepat pada bibir anusnya. Dengan sedikit menekankan pinggulnya, akhirnya Iwan dapat merasakan kepala kontol Johan telah mulai menyusup masuk ke mulut anusnya.
Johan yang sedang tanggung dan penasaran dengan puncak kenikmatan anak sex itu tak menyia-nyiakan setiap gerakan sex yang dilakukan Iwan. Ia segera bereaksi mengimbangi gerakan pinggul Iwan yang mulai turun. Pelan tapi pasti, kepala penis Johan kembali tenggelam makin dalam di kehangatan liang anus. Kali ini untuk kedua kalinya batang kontol Johan merasakan nikmatnya kehangatan, pijitan, dan jepitan lembut namun penuh gairah birahi pada liang anus Iwan. Dan sebaliknya, Iwan juga untuk keduakalinya dalam hari itu merasakan kegagahan dan keperkasaan kontol Johan pada anusnya. Tanpa menunggu terlalu lama, akhirnya seluruh batang kemaluan Johan terbenam hingga ke pangkalnya di dalam anus Iwan. Dan beberapa saat Iwan duduk diam setengah jongkok, menikmati lembutnya desakan kepala penis Johan pada prostatnya.
Dengan mata terpejam dan mulutnya mendesis lirih, Iwan kemudian mengerut-ngerutkan otot anusnya sehingga desakan kontol itu pada dinding anusnya semakin terasa nikmat. Bersamaan dengan itu, Johan juga mendesah panjang merasakan nikmatnya pijatan lembut otot yang melingkari liang anus itu pada kontolnya.
"Akh.. pantatmu benar-benar sempit dan hangat. Akhh.. enak sekali pijatan pantatmu Wan ahh.. ah." desah Johan setiap kali ia merasakan kontolnya dijepit dan dipijat oleh otot anus Iwan.
Tomi yang masih lemas hanya mampu mengamati dan menikmati adegan sex hidup yang terpampang di depan matanya. Kali ini kontolnya tetap lemas. Rupanya ia benar-benar kehabisan tenaga setelah empat kali mengalami orgasme melalui berbagai pergumulan sex yang sungguh indah dan menyenangkan itu. Tapi lidahnya tetap tidak bisa berdiam diri. Sambil merebahkan kepalanya di dada bidang Johan, lidahnya menggelitik puting susu Johan yang kemerahan. puting mungil itu semakin mengeras merasakan kenikmatan gelitikan lidah Tomi. Johan semakin keenakan ketika mulut Tomi mulai berulah dengan mengisap-isap puting susunya kiri dan kanan bergantian.
Sambil memejamkan matanya, Johan tampak benar-benar menikmati layanan sex yang diberikan kedua cowok yang telah resmi menjadi pacarnyaa itu. Pahanya mengangkang lebar-lebar sehingga memberikan ruang gerak yang bebas bagi Iwan untuk menggenjot kontolnya. Johan benar-benar merasakan suatu paduan kenikmatan birahi yang sulit untuk diceritakan. Sementara Iwan menggerakkan pinggulnya naik turun mengocok batang penis Johan yang terselip di dalam pantatnya, Tomi pun terus sibuk mengenyot dan menghisap puting susu Johan. Sedangkan Johan tak mau kalah aktif, dia pun semakin cepat memutar-mutar pinggulnya, sehingga ia merasakan batang kejantanannya seperti dipilin-pilin penuh nikmat oleh suatu mulut ompong.
Tetapi Iwan tidak dapat terlalu lama bertahan dalam posisi berjongkok seperti itu. Karena ia harus menahan beban badannya sendiri, sementara tenaganya sudah habis terkuras setelah tiga kali mengalami orgasme. Akhirnya ia menghentikan gerakan pinggulnya yang naik turun itu. Kemudian ia dengan perlahan merebahkan badannya sehingga menindih badan Johan dengan kondisi batang kemaluan Johan tetap tertancap dalam liang anusnya. Dalam posisi seperti itu, Johan tetap dapat menggerakkan pinggulnya naik turun sehingga kontolnya terus bergerak keluar masuk dalam liang anus Iwan yang sangat hangat dan menimbulkan gesekan-gesekan penuh birahi.
Kenikmatan yang dirasakan dua remaja homo itu pun terus mengaliri seluruh syaraf pada sekujur tubuh mereka. Iwan yang kini lebih pasif hanya mampu mendesis-desis serta mendesah panjang setiap kali ia merasakan batang kontol Johan menyodok lembut prostatnya.
"Ah.. akh.. akhh.. aa.. Jo enak sekali kontolmu, terus masukkan lebih dalam lagi Jo.. sungguh enak rasanya sayang" ujar Iwan setengah merintih menahan desakan kenikmatan birahi yang tak kunjung tuntas.
"Haahh.. ahkk yah.. Wan pantatmu sungguh nikmat. Akh.. akh.." ujar Johan menimpali dengan nafas terengah-engah karena sibuk menggenjot pantat Iwan yang sempit dan hangat.
Bersambung . . . . .





Komentar

0 Komentar untuk "Persahabatan tiga ABG gay - 19"

Posting Komentar

Boleh pasang iklan, link atau website, tapi dilarang menampilkan Nomer HP, Pin BB serta Email.

 

Rumah Seks Indonesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Church by Brian Gardner Converted into Blogger by Bloganol dot com Modified by Axl Torvald